Salam setia hati,
Apapun pangkatmu,apapun jabatanmu maupun setinggi apapun
keampuhanmu dengarlah ini!!
Engkau adalah makhluk cahaya yang di tiupkan dari langit ke
dalam segumpal daging dan disitu mengalir darah yang membangkitkan
tulang-tulang,kesucian pertapamu selama 9bulan dalam ruang pengajaran Tuhan
membetuk kesempurnaan rupa,detak jantung dan pergerakanmu dalam istana penuh
keRuhanian, disitu pula engkau di beri ketetapan dan rangkaian-rangkaian peta
perjalanan serta mandat-mandat ke khalifahan sebelum engkau memijakan kaki dan
mengarungi samudera kehidupan di bumi ini.
ya engkau berjuluk "Pendekar Kayangan" sebagai
penata bumi
Jika engkau sudah sadar ini semua, coba sekarang juga amati
diri kalian telusuri kedalam diri..
Sudah berapa puluh tahun kita bertempat tinggal di peradaban
bumi ini dan kita lupa dengan Sang Pencipta Alam semesta?
Sudah berapa langkah kaki kita menuju penghambaan kepada
Sang Pemilik Kehidupan?
Seberapa sering kita mengingat ingat Nya, padahal Dia dekat
dan terus mengamati?
Cahaya itu seakan padam dan jiwa-jiwa manusia terjerat
kodratan dosa hingga hanyut menikmati tipudaya kefanaan dunia,
Betapa dangkalnya jangkauan pikiran kita untuk menelusur
kepada keadaan dimana masa-masa kedekatan hamba dan Sang Pencipta, penerawang
angan-angan pun tak dapat menjangkaunya. Maka kesadaran jiwa ini kita perlukan
agar Ruhani tak terselubung bayang kegelapan,Menyadari kembali akan hakekat
diri kita sebenarnya.
Pendekar sejati bukanlah pendekar yang kebal senjata sebagai
pengampuh diri, bukan pula petarung berani mati.. Melainkan Pendekar yang mampu
memimpin tubuh dan dunianya, yang meneteskan air mata ketika melihat kesewenang
wenangan dan penindasan, yang bergetar jantungnya melihat permusuhan dan
peperangan. Pendekar sejati adalah penyampai tentang kebenaran Tuhan GustiAllah
Kang Moho Kuoso, dengan ilmu-ilmu perjalananya penyampai ayat-ayat dan firman
Tuhan. Dan gerak seni sejati adalah terjemaahan kalam suci yang ter wahyukan,
yaitu gerak tindakan dan perilaku baik burukmu adalah wujud terjemaah yang
nyata, kitab tanpa aksara yaitu kesaksian. Maka indahkanlah setiap gerak
langkah lakumu sesungguhnya engkau adalah sang Khalifah yang memancarkan sinar
hatinya untuk bersahabat dengan alam dan sesama.
Jika engkau benar-benar ber SH
Jangan kibarkan bendera setia hati jika itu untuk simbol
peperangan..
Jangan cabut pedang dari sangkurnya jika itu hanya ajang
pertempuran..
Jangan bangga berkalung kain kafan jika itu hanya
kesombongan..
tapi bersyukurlah menjadi warga / pendekar Setia hati terate
karena engkau berada segaris dengan kebenaran. insaaAllah
Wasiat Agung
Perenungan Kiblat Hati
cek
ReplyDeletecek kotak
ReplyDelete