Biografi Kanjeng Dan Raden (Pendekar Muda Ulung)

Biografi Sang Pelopor Modern

1. Kanjeng Bagus Widodo

Lahir di Klaten pengesahan 2006, pemuda cerdas ini telah berani menyulap pemahaman kerdil para Pendekar. Semenjak 2008 artikel dan pemikiran ulung pendekar ini dikatakan 'cleneh' awalnya. Tapi kehebatan pengetahuannya mampu membuka pencerahan yang sulit terpecahkan selama berabad-abad. Debatnya yang berani dan berkualitas tinggi membawa beribu-ribu pendekar seakan mendapat pencerahan agung memahami Setia Hati dengan gamblang dan mudah.


"Akan banyak Terate tapi sedikit yang berSetia Hati" kata-kata ini dulu heboh membuat banyak orang marah. Namun kenyataannya benar. Sedikitpun Pendekar yang tidak berkutik ketika dulu mendebat hal ini. Kanjeng Bagus membawa Konsep peta ruhani Setia Hati sangat gamblang dengan artikel dan  buku-bukunya kini sejuta pendekar dibuat mandiri olehnya menemukan Setia Hati yang indah.

Dikalangan orang-orang yang dekat beliau dikenal sebagai orang yang humoris dan berpengetahuan jenius dibanding pada umumnya. 
Disegani dikalangan masyarakat dan sahabat-sahabatnya. Karena karakternya yang membawa pelita dimanapun menjadi kebanggan tersendiri memilik penerus seperti ini.

Kini beliau menjadi deretan pendekar modern yang cukup di cari banyak orang.


2. Raden Bagas Riyanto

Antara Kanjeng Bagus dan Raden Riyanto bagai dua orang kembar siam. Mereka selalu dikenal bersama dengan pemikiran ulungnya membuka rahasia Setia Hati secara mudah dan asyik. 

Raden adalah orang yang wibawa berkat pemikiran dan ilmunya yang handal. 
Beliau berdua mengagas sebuah peta ruhani dengan Artikelnya yang berjudul KIBLAT HATI yang dari kalanagan apapun baik agama , ras dan budaya menyabut gembira karya tangan mereka.
Pendekar muda dan lajang-lajang ini menjadi kebanggan tersendiri.

Raden dikenal sebagai penyair yang tinggi dan natural yang berbobot dan berkesan mengetarkan jiwa.
Lahir di Jatinom beliau mulai tergerakan menpis anggapan miring PSHT dengan sangat cerdas.


#dikutib dari Biografi tokoh Dokumen Pendekar Indonesia

No comments:

Post a Comment