Team berhasil mendapatkan informasi yang mengejutkan dari salah satu Warga yang kami rahasiakan namanya.
"PSHT DAN WINONGO lahir dari sebuah Setia Hati yang di Gurui oleh pendekar bernama Eang Suro.
Setia Hati bagi saya tidak hanya nama tapi itu adalah Rangkuman sebuah Samudra Ilmu yang terkandung dalam diri manusia.
Untuk kesana manusia harus menitih jalan ruhani yang panjang. Dari mengenal, berjalan, merasakan lalu sadar/tahu dari syariat, tharikat, hakikat lalu makrifat kalau dalam silsilah sufi.
Menyelami hakekat diri sampai terkupas, sama halnya perjalanan agung menikmati pengetahuan dan kebenaran sejati yang diibartkan seperti Ngoleki Galih'e Kangkung.
Disana seseorang akan lahir menempati tahta sebagai mahluk yang sangat tinggi dibanding mahluk ciptaan yang lain.
Kehidupan yang bening berbudi luhur dan penuh wawasan seluas semesta alam yang membentuk karakter pribadinya menjadi sangat indah.
Jika para pendiri Terate dan Winongo adalah orang yang telah lulus mengapai Manusia Setia Hati. Mengapa mereka masih terjebak dalam keegoisan untuk berpisah dan jauh dari sebuah tujuan PERSAUDARAAN.
Jika kita heningkan benarkah kita (warga Terate atau Winogo) hanyalah percikan air keegoisan yang menjadi samudra??
Ramalan Tentang Terate dan Winogo.
"Jika Terate dan Winogo Lahir dalam sebuah penghayatan Setia Hati, Mengapa harus berpisah.
Jika berdirinya Terate atau Winongo merupakan kebaktian Murid atas gurunya untuk mengembangkan ilmunya, apakah Eang Suro akan kita katakan orang sempit, karena merestui sebuah perpecahan.
Kelak sebelum Datang Setia Hati tanpa simbol Keduanya akan penuh kekacauan. Mereka akan kebingungan mencari jalan keluar. Saat itulah Mereka akan paham arti Setia Hati tanpa simbol yang saya sebutkan.
Mereka terus terjebak dalam penghalang2 berSetia Hati, masalah uang, saling mencederai hati saudaranya sendiri dan kekuasaan.
Dan Setia Hati tanpa simbol akan membuat kekacauan ini sirna".
Lalu apa maksud Setia Hati tanpa simbol?
Kami pernah serius menanggapi ini, berbagai versi jawaban hadir membenarkan pandangan itu.
"Sudah menjadi hal lumpar semakin berkembangnya Terate, banyak yang luput merawat pakem akan maksud datangnya Terate sebagai wadah orang Mengkaji budi". (1) Wibowo Yoga
"Terate bukan hasil keegoisan, semua kembali kediri masing-masing. Karena nasip dari sebuah wadah bukan apa wadah itu tapi pemegang wadah itu. Dan setiap warga disini disebut pemegang wadah itu" (2) Mas Sumatara P.
"Warga bukan orang bodoh, mereka tahu dan mampu mefungsikan Terate dengan baik untuk diri dikehidupannya" (3) Wigit S.
"Ya, Setia Hati tanpa simbollah yang akan memwedarkan ini semua. Karena Setia Hati tanpa simbol adalah orang yang sudah mampu menjadikan Nurani sebagai Tuan dalam dirinya. Karena kekacauan adalah hasil nafsu yang tinggi karena menginjak nurani" (4) Koles Suprapto
------------------------------
¤Post :
Kalian bebas mengartikan apa itu Terate,
Baik dan buruk pengartianmu bisa jadi tanda luasnya wawasan hatimu menghalau peredaran kehidupan ini.
Tapi bisa jadi sempitnya akal budimu yang dirancang tuhan untuk membuat sesuatu menjadi tidak sia-sia.
Tuhan merencang semesta berserta isinya tidak ada yang sia-sia itu perlu kalian renungi.
Karena orang cerdas dan tangkas tidak melihat sisi baik dan buruk segala sesuatu dalam berjalan.
Tapi ia hanya fokus bagaimana Kebaikan, Kedamaian dan keseimbangan bisa dipatrapkan didalam suasana, kodrat dan suku apapun.
Seperti hanya Wejangan Wahyu illahi "Bagiku agamaku, bagimu agamamu".
Perbedaan sudah digagas tuhan untuk orang yang luar biasa diatas bumi. Karena tuhan memberi tahu sebuah keadaan yang luar biasa dalam dirimu lewat perbedaan yaitu bahwa "Engkau Mahluk Yang Aku Percaya Menjadi Pemimpin"
*ENGKAU ADALAH SAUDARAKU*